Selamat datang ...

inilh rumahku, pintuku, jendelaku, buat bercerita kepada siapa saja semauku...
maka dengarlah kawan-kawan ...

Entri Populer

Laman

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

Powered By Blogger

Kamis, 05 Agustus 2010

ini bukan lagi sembilu, tapi empedu..

ini tak lagi berguna
berkata-kata di depan cermin
aku hanya akan menemukan lukaku
yang merah, membiru

kau menuai tawa diatas tangisku
menuai kasih di atas perihku
luka yang kau toreh belum lagi sembuh
lalu kau siram garam diatasnya

jika ingin aku mati,
mengapa hanya kau beri aku luka?
jika ingin aku sekarat,
mengapa kau lebur aku dalam rengkuhmu?

ini bukan lagi sembilu
tapi empedu yang kau pecah
kau tuang dalam kerongkonganku
lalu kini aku harus apa?

ini byuk

Kamis, 03 Juni 2010

bye Friend

Kamis, 3 Juni 2010 10:19 AM

Tak Semua mimp itu indah, namun ketika mimpi buruk tiba, tak ada yang dapat dilakukan selain berdoa agar mimpi buruk itu tak menjadi kenyataan ….

Itulah, seberkas kata yang kini mengiang-ngiang di telaingaku meski aku tak tau sebenarnya kata itu kudapatkan dari mana. Hanya itu pelipur ku, hanya itu yang mampu menjadi kata bijak yang menentramkan saat ini. kata itu bukan dari sahabat, teman, kekasih, bahkan orang tua dan saudara-saudaraku.
Dunia bagiku berputar 180 derajat entah ke arah mana. Berbalik ke satu hal dan bidang yang tentunya baru untukku. Sangat mendramatisir jika aku katakan ini ujian yang sangat berat dan aku tak sanggup untuk menjalani itu semua. Tapi memang ini adalah ujian terbaru untukku, bahkan aku yakin ini adalah cobaan. Kesulitan yang baru kualami dan sanagt baru untukku.
Untuk pertama kalinya aku kehilangan teman, tanpa aku pernah tau apa penyebabnya. Dia begitu jauh padaku, meski aku ada di sampingnya. Rasaku tak lagi jadi rasanya, begitupun langitnya tak lagi jadi langitku. Bintangku tak lagi jadi bintangnya, dan bulanku tak lagi jadi miliknya. Kami hidup terpisah dalam satu dunia yang hanya disekat oleh dinding kaca. Nampak, namun tak pernah lagi merasa.
Tak ada kata-kata, dan caanda itu pudar jadi hampa yang sangat menykitkan. Aku tak pernah tau, apakah ini melukainya atau tidak. Aku pun tak tau apakah luka ini hanya milikku seorang dan aku sendirilah yang menancapkan luka itu di relungku. Aku tak tau, dan aku tak pernah mau tau meski sesungguhnya aku merasa ingin ingin tau.
Temanku melayang dan menyisakan luka yang membiru. Di ujung lidahnya, di sudut matanya, kutemukan bisa yang siap menyerang. Aku bukan lagi aku yang dulu baginya, namun mungkin srigala yang mampu menerkamnya. Tapi sungguh, aku bukan itu. Aku hanya tak ingin menyentuh lagi lukaku yang biru karenanya. Aku ingin enyah dan mengobati semuanya.
Aku ingin berjalan sendiri kawan, pergi ke dukun patah yang mengobati patah kakiku, pergi ke rumah cantik untuk aku rileks sebentar, duduk di bawah mahoni yang rindang untuk istirahat sejenak. Aku rela kawan, bahkan sangat rela jika kau anggap aku tak ada, karena nyatanya jiwa ku telah melayang. Aku hanya punya raga, aku hanya punya luka. Aku tak lagi punya tawa, atau benda lucu yang siap kau tertawakan.
Aku kini hanya bahan cerita kawan, yang siap kau cibirkan pada siapa saja. Aku hanyalah bekas luka yang pasti akan segera kau lenyapkan.
Maaf kawan, mungkin kita tak lagi sejalan. Aku akan membiarkanmu berjalan di ring mu sendiri, dan jangan pernah lagi menjenguk ringku meski nyatanya telah hancur.
Air mata ini, adalah sebuah akhir yang pastinya tak akan pernah hadir lagi. Air mata ini, adalah air mata terakhir milikku. Sumur air mataku telah kering, dan aku tak tau apakah Tuhan bersedia mengisinya dengan air yang baru.
Aku adalah lembaran tisu yang telah kau pakai dan telah lusuh. Aku tau itu tak berguna lagi, dan kau bersiap untuk menghanyutkannya di aliran sungai terdalam yang pernah kau temui. Selamat tinggal kawan, aku akan segera tiba di muara dan bersiap untuk berlayar di laut berombak. Aku akan pergi bersama nelayan, dan tak tau kapan aku akan kembali …
Wassalam …!

Minggu, 23 Mei 2010

E-LEARNING

BAB I
PENDAHULUAN


Dewasa ini pemerintah menghadapi berbagai kendala dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan. Ketidakmerataan mutu guru di sekolah menjadi alasan utama pemerintah untuk selalu memperhatikan peningkatan kualitas sumber tenaga kependidikan. Hal ini ditempuh karena keberhasilan mutu pendidikan sangat tergantung dari keberhasilan proses belajar-mengajar yang merupakan sinergi dari komponen-komponen pendidikan baik kurikulum tenaga pendidikan, sarana prasarana, sistem pengelolaan, maupun berupa faktor lingkungan alamiah dan lingkungan sosial, dengan peserta didik sebagai subjeknya.
Proses belajar mengajar sebagai sistem dipengaruhi oleh berbagai faktor. Salah satu di antaranya adalah guru yang merupakan pelaksana utama pendidikan di lapangan. Kualitas guru baik kualitas akademik maupun non akademik juga ikut mempengaruhi kualitas pembelajaran.
Faktor lainnya yang tak kalah pentingnya dalam menentukan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar, adalah sumber belajar. Dalam rangka mengupayakan peningkatan kualitas program pembelajaran perlu dilandasi dengan pandangan sistematik terhadap kegiatan belajar-mengajar, yang juga harus didukung dengan upaya pendayagunaan sumber belajar di antaranya internet. Ini di satu pihak, sedangkan di pihak lain kenyataan menunjukkan bahwa sumber belajar dan sarana pembelajaran yang telah dibakukan, diadakan dan didistribusikan oleh pemerintah belum didayagunakan secara optimal oleh guru, pelatih dan instruktur.
Untuk mewujudkan kualitas pembelajaran, perlu ditempuh upaya-upaya yang bersifat komprehensif terhadap kemampuan guru dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Namun demikian, berdasarkan isu yang berkembang dalam pendidikan, pembelajaran pada sekolah dasar belum berjalan secara efektif, bahkan banyak guru yang mengajar tanpa memanfaatkan sumber belajar. Mereka mengajar secara rutin apa adanya sehingga pembelajaran berkesan teacher centris.
Berkait dengan perkembangan teknologi jaringan komputer yang ada sekarang ini, siswa SD pun dapat belajar dengan menggunakan jaringan internet sebagai sumber belajar, tentu saja dengan bimbingan guru atau pendampingan orang tua. Namun ironisnya banyak guru yang belum mengenal internet padahal siswa sudah banyak yang terbiasa menjelajahi dunia maya tersebut.
Terkait dengan masalah tersebut, sudah seharusnya guru pada masa sekarang ini mulai memanfaatkan internet sebagai sumber belajar. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan pengetahuan guru maupun siswa akan berkembang. Selain itu guru maupun siswa juga akan terbiasa mengoperasikan perangkat komputer tersebut, sehingga tidak ada lagi istilah guru gaptek (Gagap Teknologi) maupun siswa gaptek.


BAB II
PEMBAHASAN


1. Pengertian E-Learning

E-Learning atau electronic learning kini semakin dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang menggunakan istilah yang berbeda beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat bantunya. e-Learning memang merupakan suatu teknologi pembelajaran yang yang relatif baru di Indonesia. Untuk menyederhanakan istilah, maka electronic learning disingkat menjadi e-learning. Kata ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’ dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam pelaksanaannya e-learning Penggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer atau kombinasi dari ketiganya.
Istilah e-learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone.
Matthew Comerchero dalam E-Learning Concepts and Techniques mendefinisikan:
E-learning adalah sarana pendidikan yang mencakup motivasi diri sendiri, komunikasi, efisiensi, dan teknologi. Karena ada keterbatasan dalam interaksi sosial, siswa harus menjaga diri mereka tetap termotivasi. E-learning efisien karena mengeliminasi jarak dan arus pulang-pergi. Jarak dieliminasi karena isi dari e-learning didesain dengan media yang dapat diakses dari terminal komputer yang memiliki peralatan yang sesuai dan sarana teknologi lainnya yang dapat mengakses jaringan atau Internet.
Dari definisi-definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning (Wahono, 2005:11)
Menurut Rosenberg, e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang
berlandaskan tiga kriteria yaitu:
a. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui,
menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
b. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
Menggunakan teknologi internet yang standar,
c. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di
balik paradigma pembelajaran tradisional.
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang semakin hari semakin berkembang telah memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini interaksi antara guru dan peserta didik tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan mediamedia tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan peserta didik atau guru menggunakan alat bantu seperti video dan music yang dapat membuat anak merasa tidak bosan.
Dengan menggunakan alat bantu video dan musik peserta didik dapat belajar dengan suasana yang tidak membosankan karena pada dasarnya peserta didik mempunyai daya pikir sendiri untuk dapat mengembangkan kemampuannya dalam memperoleh informasi dari yang dipelajarinya. Sedangkan dengan menggunakan media lain seperti computer peserta didik dapat juga memperoleh informasi dalam lingkup yang lebih luas dari berbagai sumber melalui ruang maya dengan menggunakan internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.


2. Sejarah dan Perkembangan E-Learning

E-Learning atau pembelajaran elektronik pertama kali diperkenalkan oleh universitas Illinois di Urbana-Champaign dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (computer-assisted instruction ) dan komputer bernama PLATO. Sejak itu, perkembangan E-learning dari masa ke masa adalah sebagai berikut:
a. Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training) di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
b. Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara massal.
c. Tahun 1997 : LMS (Learning Management System). Seiring dengan perkembangan teknologi internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi dengan internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai dirasakan sebagai kebutuhan mutlak , dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi. Dari sinilah muncul LMS. Perkembangan LMS yang makin pesat membuat pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya secara standar. Bentuk standar yang muncul misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC (Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM, IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
d. Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning berbasis Web. Perkembangan LMS menuju aplikasi e-learning berbasis Web berkembang secara total, baik untuk pembelajar (learner) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai digabungkan dengan situs-situs informasi, majalah, dan surat kabar. Isinya juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia , video streaming, serta penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format data yang lebih standar, dan berukuran kecil.



3. Internet Sebagai Inovasi dan Sumber Belajar


Dalam kawasan teknologi instruksional, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen teknologi instruksional, yang disebut dengan istilah "Komponen Sistem Instruksional". Teknologi instruksional adalah proses yang kompleks dan terpadu yang melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mengevaluasi dan mengelola pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar-mengajar itu mempunyai tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi instruksional, pemecahan masalah itu berupa komponen sistem instruksional yang telah disusun terlebih dahulu dalam proses desain atau pemilihan dan pemanfaatan, dan disatukan ke dalam sistem instruksional yang lengkap, untuk mewujudkan proses belajar yang terkontrol dan berarah tujuan, yang komponennya meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (Setijadi, 1986:3).
Mudhofir (1992:13) menyatakan bahwa yang termasuk sumber belajar adalah berbagai informasi, data-data ilmu pengetahuan, gagasan-gagasan manusia, baik dalam bentuk bahan-bahan tercetak (misalnya buku, brosur, pamlet, majalah, dan lain-lain) maupun dalam bentuk non cetak (misalnya film, filmstrip, kaset, videocassette, dan lain-lain).
AECT menguraikan bahwa sumber belajar meliputi: pesan, orang, bahan, alat, teknik dan lingkungan. Komponen-komponen sumber belajar yang digunakan di dalam kegiatan belajar mengajar dapat dibedakan dengan dengan cara yaitu dilihat dari keberadaan sumber belajar yang direncanakan dan dimanfaatkan.
Sumber belajar yang sengaja direncanakan (by design) yaitu semua sumber belajar yang secara khusus telah dikembangkan sebagai komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal. Sumber belajar karena dimanfaatkan (by utilization) yaitu sumber belajar yang tidak secara khusus didesain untuk keperluan pembelajaran namun dapat ditemukan, diaplikasi, dan digunakan untuk keperluan belajar (Setijadi, 1986:9).
Berdasarkan konsep-konsep di atas, sumber belajar pada dasarnya merupakan komponen sistem instruksional yang meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan latar (lingkungan). Dalam makalah ini titik berat sumber belajar yang dikaji adalah internet. Sedang orang, bahan, peralatan dan teknik merupakan sumber belajar pendukung.

Beberapa alasan yang dapat dikemukakan mengenai pengangkatan Internet sebagai sumber belajar yaitu:
a. Lebih praktis, mudah, dan cepat
b. Sebagai pelatihan kepada para siswa untuk tanggap terhadap teknologi
c. Informasi yang disajikan lebih segar / up to date
d. Sebagai variasi model pembelajaran, agar tidak terasa monoton dan membosankan.
e. Siswa akan lebih mandiri dalam belajar

4. Fitur Unik Dalam Pembelajaran E-Learning

Seperti halnya bentuk pelatihan yang lain, e-learning menjanjikan untuk memberikan pengalaman tunggal yang mencakup tiga gaya belajar yang berbeda dari peserta didik yakni pendengaran, pelajar visual, dan kinestetik mail peserta didik. Hal unik lainnya yang diciptakan oleh kedatangan dan pengembangan-learning yaitu lebih efisiennya pelatihan pada peserta didik yang tersebar secara global, dan mengurangi penerbitan dan biaya distribusi yang berbasis Web menjadi pelatihan suatu standar.
Menurut Clark & Mayer, E-learning memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
1. Konten yang relevan dengan tujuan belajar
2. Menggunakan metode instruksional seperti contoh dan praktek untuk membantu belajar.
3. Menggunakan elemen media seperti kalimat dan gambar untuk mendistribusikan konten dan metode belajar.
4. Pembelajaran dapat secara langsung dengan instruktur (synchronous) ataupun belajar secara individu (asynchronous)
5. Membangun wawasan dan teknik baru yang dihubungkan dengan tujuan belajar.

5. Elemen E-Learning

Menurut Clark & Mayer, definisi e-learning memiliki beberapa elemen tentang apa, bagaimana, dan mengapa dari e-learning, yaitu:
1. Apa. E-learning memasukkan baik konten, yaitu informasi, dan metode instruksional, yaitu teknik, yang membantu orang mempelajari konten belajar.
2. Bagaimana. E-learning didistribusikan melalui komputer dalam bentuk kalimat dan gambar. Pendistribusiannya dapat dalam bentuk asynchronous yang didesain untuk belajar secara individu dam dalam synchronous yang didesain dengan bimbingan dari instruktur secara langsung.
3. Mengapa. E-learning ditujukan untuk membantu pelajar mencapai tujuan belajarnya atau melakukan pekerjaannya.

6. Metode Pembelajaran E-Learning

Setelah semua perangkat untuk pembelajaran siap, guru mulai melakukan pembelajaran dengan menggunakan sumber belajar internet. Bagi siswa sekolah dasar tentu saja akses-akses yang ringan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diajarkan. Disinilah kepiawaian seorang guru ditampilkan dalam mendampingi, membimbing dan mengolah metode pembelajaran agar tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.
Beberapa metode yang dapat dilakukan oleh guru, diantaranya: diskusi, demonstrasi, problem solving, inkuiri, dan descoveri. Guru memberikan topik tertentu pada siswa, kemudian siswa mencari hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut dengan mencari (down load) dari internet. Guru juga dapat memberikan tugas-tugas ringan yang mengharuskan siswa mengakses dari internet, suatu misal dalam pembelajaran Bahasa Indonesia siswa dapat mencari karya puisi atau cerpen dari internet. Siswa juga dapat belajar dari internet tentang hal-hal yang up to date yang berkaitan dengan pengetahuan. Guru memberi tugas pada siswa untuk mencari suatu peristiwa muthakir dari internet kemudian mendiskusikannya di kelas, lalu siswa menyusun laporan dari hasil diskusi tersebut.
Metode-metode tersebut dapat dilakukan guru dengan model-model pembelajaran yang bervariasi sehingga siswa semakin senang, tertarik untuk mempelajarinya sehingga proses pembelajaran tersebut menjadi pembelajaran yang bermakna.

7. Aspek Penting dalam E-learning

E-learning menciptakan solusi belajar formal dan informal. Salah satu kesalahan berpikir tentang e-learning adalah e-learning hanya menciptakan sistem belajar secara formal, seperti dalam bentuk kursus. Namun faktanya adalah saat ini 80% pembelajaran didapat secara informal. Banyak orang saat beraktivitas sehari-hari dan menghadapi suatu masalah membutuhkan solusi secepatnya.
Dalam hal ini, e-learning haruslah memiliki karakteristik berikut:
• . just in time –tersedia untuk pengguna ketika mereka membutuhkannya untuk menyelesaikan tugasnya.
• on-demand – tersedia setiap saat.
• bite-sized – tersedia dalam ukuran yang kecil agar dapat digunakan secara cepat.
Beberapa aspek penting yang dapat diuraikan dalam wacana ini adalah sebagao berikut:
1. E-learning menyediakan akses ke berbagai macam sumber pembelajaran baik itu konten ataupun manusia. Kesalahan lainnya dalam berpikir tentang e-learning bahwa e-learning hanya membuat konten saja. Sebenarnya e-learning adalah sebuah aktivitas sosial. E-learning menyediakan pengalaman belajar yang kuat melalui komunitas online pengguna e-learning. Karena manusia adalah makhluk sosial, jadi ada banyak kesempatan untuk berkomunikasi, berkolaborasi, dan berbagi ilmu antara sesama pengguna e-learning.
2. E-learning mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama. E-learning bukan aktivitas individu saja, tetapi juga mendukung sekelompok orang atau grup untuk belajar bersama, baik untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berbagi ilmu, dan membentuk sebuah komunitas online yang dapat dilakukan secara langsung (synchronous) atau tidak langsung (asynchronous).
3. E-learning membawa pembelajaran kepada pelajar bukan pelajar ke pembelajaran. Bentuk pembelajaran tradisional bahwa pelajar harus pergi keluar untuk mencari pembelajaran mereka sendiri. Sedangkan Model e-learning disebut juga Pull Model of Learning (Knight, 2005).

8. Keuntungan Menggunakan E-Learning

Wahono Mengatakan keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya sebagai berikut:
a. Fleksibel karena siswa dapat belajar kapan saja, di mana saja, dan dengan tipe pembelajaran yang berbeda-beda.
b. Menghemat waktu proses belajar mengajar
c. Mengurangi biaya perjalanan
d. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
e. Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
f. Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan

9. Kelemahan Menggunakan E-learning

Rosenberg mengemukakan ada empat kelemahan menggunakan e-learning:
a. Karena e-learning menggunakan teknologi informasi, tidak semua orang terutama orang yang masih awam dapat menggunakannya dengan baik.
b. Membuat e-learning yang interaktif dan sesuai dengan keinginan pengguna membutuhkan programming yang sulit, sehingga pembuatannya cukup lama.
c. E-learning membutuhkan infrastruktur yang baik sehingga membutuhkan biaya awal yang cukup tinggi.
d. Tidak semua orang mau menggunakan e-learning sebagai media belajar.

10. Kendala Dalam E-Learning

Helmy Anam, sebagai kepala Marketing Communication Department PT Acer Indonesia di gedung Fakultas Kedokteran UGM, Kamis (21/8/2008) mengatakan bahwa setidaknya ada tiga kendala yang dihadapi dalam pembelajaran E-Learning, yaitu: meliputi kesiapan infrastruktur, kesiapan dosen dan mahasiswa serta faktor budaya. Dari segi infrastuktur misalnya, diperlukan dukungan pemerintah yang lebih intensif agar penerapan TI bisa berjalan maksimal.
Dari segi kesiapan pendidik dan peserta didik, masih banyak yang belum siap menggunakan metode e-learning dan masih mengajar menggunakan metode ceramah serta belum terampil menggunakan fasilitas seperti video dan computer dan internet. .
Kemudian dari faktor budaya, ada kebiasaan kebiasaan yang perlu diubah agar kalangan akademis terbiasa dengan metode pembelajaran berbasis TI.
Masih menurut Helmy, e-learning harus terus diupayakan di Indonesia karena bisa menjembatani sekat-sekat geografis dalam pembelajaran. Acer sendiri mendukung e-learning dan bekerja sama dengan berbagai universitas, misalnya Universitas Islam Indonesia, UGM, dan sebagainya
Kenyataan yang harus dihadapi tersebut membuat kita mengenal sistem: Blanded Learning, yang memungkinkan suatu organisasi melaksanakan sistem Pengajaran atau Learning dengan menerapkan sistem campuran antara on-line dan off-line termasuk sistem yang mempergunakan sistem Self –Paced (mandiri) atau pun Instruction-Led.


BAB III
KESIMPULAN


Salah satu inovasi baru dalam proses belajar mengajar di sekolah adalah dengan memanfaatkan internet. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar sering disebut dengan istilah internet learning (e-learning). Seiring dengan berkembangnya system informasi dan komunikasi seperti internet, e-learning semakin populer.
Pembelajaran berbasis e-learning terpusat pada pemanfaatan internet sebagai sumber belajar disamping buku-buku teks mata pelajaran, media cetak, maupun sumber belajar lainnya. Salah satu alasan yang dapat dikemukakan yaitu demi kemandirian para siswa sendiri dan sebagai media untuk melatih siswa dalam mengenali internet yang fungsinya cukup besar dalam kehidupan.
Sistem pembelajaran elektronik atau E-learning adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program pendidikan.
Seperti Sebagaimana yang disebutkan di atas, e-learning telah mempersingkat waktu pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis. E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi, peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu peserta didik dapat lebih memantapkan penguasaannya terhadap materi pembelajaran.
Dalam e-learning, faktor kehadiran guru atau pengajar otomatis menjadi berkurang atau bahkan tidak ada. Hal ini disebabkan karena yang mengambil peran guru adalah komputer dan panduan- panduan elektronik yang dirancang oleh "contents writer", designer e-learning dan pemrogram komputer.
Sejauh ini, proses pembelajaran dengan menggunakan teknik E-Learning telah dilaksanakan di Indonesia. Namun keberadaannya belum merata hinggah ke bebrapa daerah, apalagi di daerah terpencil. Hal itu dikarenakan oleh beberapa faktor seperti yang telah disebutkan di atas. Namun hal itu bukan berate dapat dijadikan sebagai alasan. Harus tetap ada perbaikan di dunia pendidikan khususnya dalam bidang teknologi. Sejauh ini masih sangat diharapkan peran serta pemerintah dalam rangka pemerataan pendidikan dan pengenalan teknologi.

E-lEARNING

Jumat, 21 Mei 2010

Waktu Itu Telah Sampai

untuk mereka yang kalah dalam pesta ini ...

Inilah saat yang kau tunggu itu
Waktu yang terbayang
Hingga termimpi di sepanjang tidurmu
Inilah waktu itu

Dan kau telah tau siapa yang menang
Meski kau tak beradu otot dengannya

Kini kau telah tau keputusan itu
milik kami, namun punya Tuhan

suara itu telah kami sampaikan
bukan diatas tanganmu,
namun bukan berarti kau kalah

hari ini, adalah sepotong mozaik
yang harus tertempel di dinding takdirmu
percayalah bukan saat ini
mungkin nanti

waktu itu telah sampai
terimalah apa yang kau peroleh
itu bukan yang terbaik
tapi kedewasaanlah yang menjadikannya terbaik

Paya Lombang, 12 Mei 2010

Jumat, 20 November 2009

Janjiku Menanti Cinta

Hanya tak ingin terjebak pada cinta yang dangkal. Cinta sesaat yang kemudian pudar dan menguap entah kemana. Sama seperti yang lain, aku mengharapkan cinta sejati yang hadir dalam hidupku. Cinta yang kekal. Yang tak pernah mati, yang tak pernah surut bahkan tak berkurang sedikitpun meski dunia berubah seperti apa bahkan ketika aku terlepas dari onggokan ragaku.
Cinta yang sebenarnya, cinta yang tak pernah melihat fisikku seperti apa. cinta yang tak pernah menilai apa yang bisa kuberi. Cinta yang tak pernah memperhitungkan cara berjalanku, cara bicaraku, bahkan caraku menyantap es krim kesukaanku. Cinta yang tak pernah menuntutku untuk melalukan apapun kecuali menjaga cintaku. Cinta yang hanya mengibahku untuk tetap setia. Cinta yang tak pernah membuatku mabuk hingga lupa pada Tuhanku.
Bukan cinta yang istimewa, hingga selalu membungkuk ketika cinta itu mengetuk pintu hatiku. Namun aku hanya butuh cinta yang sederhana. cinta yang lahir dengan kata yang sederhana, dengan hasrat yang sederhana. Tanpa napsu, tanpa amarah bahkan emosi. Tanpa hasrat yang menggebu untuk membuatku tunduk pada cinta. Bukan cinta yang mengekang. Tapi yang membiarkanku berjalan, terbang, dan meraih bintangku.
Cintaku, cinta sederhana dengan hasrat yang sederhana. tanpa paksaan dan hanya ada bumbu ketulusan dan keikhlasan di dalamnya. Cinta yang kupunya tanpa embel-embel apapun kecuali ketulusan dan kesetiaan. Cinta yang kupegang erat, ku simpan dan kuletakkan dalam kotak rahasia yang suatu saat akan kuserahkan pada orang yang berhak menerimanya. Yang hanya akan membawa pahala dalam fitrah kehidupanku, yang menyulam hidupku jadi cerminan surga dan menjadikan setiap gerak dan langkahku adalah pahala untuk ku.
Ia tak lain adalah suamiku kelak. Penebar kebahagiaan dan tempat berteduh bagiku dan anak-anakku ketika kami lelah. Bahu dimana aku mampu bersandar dan membagi cerita bahagia senja ini bersama putra dan putriku. Tong sampah yang siap kujadikan luapan kebahagiaanku, menjadi tangan anak kecil yang setiap pagi menengadahkan tangannya untuk diberi sangu harapan.
Dia, lelaki sejati calon suamiku dan entah dimana keberadaannya sekarang. Allah masih menyelimutinya dengan awan. Suatu saat Ia akan membuka awan itu untukku. Tak tau kapan. Entah dihari ulang tahunku atau bahkan dalam waktu aku terjepit menghadapi sakaratul maut. Lelaki itu, lelaki yang selalu kunanti. Pilihan terbaik dari Tuhanku. Lelaki terbaik yang tak akan membuatku takut menghadapi ajalku.
Lelaki itu, penerang surga untukku karena setiap langkah dan tuturku adalah pahala yang diturnkan Allah untukku. Ia lelaki terbaik, yang akan selalu kunanti meski ia dalam jihad dan membawa senjata sekalipun.
Untukmu, lelaki terbaik pilihan sang Gusti. Kan kujaga segala kesucian untukmu. Meski kadang bermandi air mata, meski peluh mengguyur diri. Jiwaku telah kunapkahkan untukmu. Kan kujaga lisanku, segala sudut pandangan mataku, fitrahku, dan segala yang kupunya. Segalanya untuk mu, suamiku kelak. Janjiku tak kan kuingkari bahwa setiap detik dan setiap jengkal milikku adalah milik mu.
Tak banyak yang mampu kujanjikan untukmu. Bukan kecantikan, bukan harta, bukan pula kepandaian yang luar biasa seperti tuntutan agama ketika memilih calon istrimu. Tapi aku hanya punya segenggam harapan untukmu. Harapan akan tanggung jawab dan kesetiaanmu membawaku dalam pangkuan surga. Hanya penantian tulus yang mampu kuberikan sekarang. Semoga kau mampu menhargainya dan membayarnya dengan ketulusanmu pula. Semoga selalu dalam lindungan dan ridho Tuhanku.
Kau akan selalu kunanti, dalam deburan ombak, dalam hembusan angin, dalam rentetan doaku, dan dalam tasbih yang kulafazkan di setiap dzikirku.


Buat calon suamiku … penantian dan do’a ini tak pernah putus